PA PERMATA, 16 Maret 2023

Kuat Bersama Kristus

DAMPAK PANDEMI: PUTUS ASA, STRES (KEADAAN PSIKOLOGIS),
PHK (PEKERJAAN), PUTUS CINTA (DITINGGAL KAWIN)

Filipi 4: 10 – 13
Terima kasih atas pemberian jemaat

4:10 Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu.
4:11 Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
4:12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Agar PERMATA GBKP:

  1. Mengetahui rahasia kekuatan Rasul Paulus di dalam menghadapi masalah kehidupan.
  2. Mengetahui dan mengimani persekutuan etika Kristus adalah kekuatan untuk menghadapi semua situasi kehidupan.

Metode: Aksi (Menuliskan setiap perasaan yang dirasakan dalam sebuah kertas, menulis ekspresif sebagai salah satu bentuk coping stress

I. PENDAHULUAN

“Kekuatan di hidupku, kudapat dalam Yesus. Dia tak pernah tinggalkanku, setia menopangku. Berseru berharap dalam Yesus. Ajaib Kau Tuhan penuh kuasa; sanggup pulihkan keadaanku; dalam tangan-Mu seluruh hidupku, tak akan goyah selamanya”. Salah satu lagu rohani yang memberi kekuatan disaat menghadapi persoalan dan tekanan dalam hidup. Dua tahun ketika Covid-19 melanda kehidupan semua orang, termasuk kehidupan PERMATA GBKP. Dampak yang terasa adalah kehilangan orang yang kita cintai, kehilangan pekerjaan, putus cinta, ruang lingkup dan gerak yang terbatas.

Semua ini berdampak pada emosi dan kerohanian PERMATA GBKP. Pertanyaan penting untuk kita renungkan; Siapakah yang menjadikan kita kuat di saat kita lemah? Adakah kemampuan kita untuk melewatinya? Kepada siapakah kita mengadu di saat dada terasa sesak? Adakah yang menolong kita di saat kita membutuhkan pertolongan? Melalui bahan PA minggu ini, kita belajar dari sosok Rasul Paulus, ketika menghadapi penderitaan dan tekanan dalam perjalanan hidupnya, dia tetap memiliki semangat dan kekuatan. Kekuatan, keuletan dan kegigihan yang dimiliki Rasul Paulus bukan karena ia tidak punya kelemahan atau kekurangan, itu semata-mata karena Roh Kudus yang bekerja di dalam dia dan dengan ketika ia mengakui penuh kelemahan dan kekurangan tapi ia tidak mau tenggelam dalam kelemahan dan keterbatasan yang ada.

Surat Rasul Paulus kepada jemaat Filipi ditulis ketika Rasul Paulus berada di dalam penjara. Jemaat ini adalah Paulus sendiri yang mendirikannya. Dari teman-teman Paulus sendiri juga ada yang melawan dia, seperti peribahasa.

“Musuh Dalam Selimut. Selain itu juga keadaan yang terjadi di tengah-tengah jemaat telah masuk pengajaran-pengajaran sesat, berbagai masalah dihadapi Paulus dalam pelayanannya. Walaupun masalah ada dan penderitaan datang tidak menghentikan Rasul Paulus untuk tetap melayani, bahkan dari dalam penjara, tubuh Paulus terpenjara tetapi imannya bebas, karena dari dalam penjara pun dia bisa melayani dan memperingati jemaat.

II. ISI

Surat kepada jemaat Filipi ini merupakan surat pengajaran sekaligus penyemangat walaupun ada dalam penderitaan. Paulus menyatakan bahwa dia dalam penderitaan. Ayat 10, Rasul Paulus mendapatkan kebahagiaannya kembali dari jemaat yang selama ini teraniaya serta melawannya. Paulus sendiri mengatakannya ….pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku” arti dari kalimat yang mengatakan kembali untuk aku ini berkaitan dengan kata Metanoia (Yunani) yang artinya perobatan. Selama ini pikiran dan perasaan jemaat dipengaruhi oleh ajaran sesat yang meracuninya, sehingga pikiran dan perasaan itu hinggap dimana ia merasakan keadaan yang hanya sesuai dengan keinginannya, tetapi sekarang telah berubah dan kembali sesuai dengan kehendak Tuhan.Kita juga diingatkan dalam hal ini, ketika keadaan terjadi dan menimpa kita tidak sesuai dengan keinginan kita, hendaklah pikiran dan perasaan kita itu tetap mengarah ke Tuhan.

Ayat 11-12, Rasul Paulus menemukan kunci keberhasilan dalam menjalani hidup, baik dalam kekurangan maupun dalam kelebihan. Ada dua situasi dan keadaan manusia yang menjadi tantangan dalam beriman, yaitu Kemiskinan dan Kekayaan, situasi dan keadaan kemiskinan bisa menjadi putus asa kepada Allah, sedangkan situasi dan keadaan kekayaan seseorang bisa mandiri dan terpisah dengan Allah. Tetapi di dalam ayat ini Paulus merasakan apa yang ia miliki sekarang, ia merasakannya sudah puas “Autarkes” artinya dalam keadaan bagaimanapun tetap adanya rasa kepenuhan dan tidak ada keluhan. Mengapa Paulus mampu menerima ini? Karena dia selalu Berdoa dan Mengucap syukur. Salah satu puncak kebahagiaan seseorang adalah mampu bersyukur dengan apa yang dimiliki, selalu percaya bahwa semua masalah yang kita hadapi sekarang adalah upaya mendewasakan diri agar kedepan dapat menjadi pribadi yang lebih baik.

Ayat 13, “segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” kalimat yang dilontarkan Rasul Paulus merupakan inti dari keimanannya kepada Tuhan, disaat merasakan ketidak berdayaan dan tidak memiliki kekuatan apa-apa di dalam menapaki kehidupannya kalau Tuhan tidak campur tangan atau turut serta berjalan dalam kehidupannya. Dalam hal ini juga dapat kita lihat bahwa Rasul Paulus mengajarkan mengenai sikap hidup, yaitu agar jangan tinggi hati dan sombong atau jangan merasakan nyaman di dalam kekuatan diri kita sendiri, karena sewaktu-waktu keadaan akan berubah. Kata perkara sejajar dengan penderitaan “Talaiporia” Yunani, memiliki makna segala bentuk tantangan atau masalah, baik internal maupun eksternal, yang melibatkan hati, pikiran dan tenaga.

III. APLIKASI

Pandemi-pandemi yang baru mungkin saja akan selalu muncul dalam hidup kita, virus-virus yang tidak terdeteksi datang untuk membahayakan diri serta mempengaruhi dan melemahkan jasmani dan rohani kita. Pandemi, virus dan penderitaan tentunya menimbulkan tekanan dalam hidup. Pandemi mempengaruhi emosi, rohani dan pergaulan PERMATA GBKP. Oleh karena itu, kita perlu menjaga imun tubuh dan imun iman supaya tetap sehat dan tidak mudah terserang. Supaya imun tubuh terjaga, perlu kita menjaga kebersihan diri dan minum vitamin sebagai suplemen; imun iman tetap terjaga perlu menjalin komunikasi yang baik dan intens melalui saat teduh dengan Tuhan, bersyukur, serta fokus dalam melihat kebaikan-kebaikan Tuhan.
“Kuat bersama Kristus” adalah tema hari ini, dan kalimat tersebut menjadi penyemangat/suplemen bagi jiwa kita. Tuhan tidak pernah menjanjikan kepada umat-Nya tidak mendapatkan masalah, tetapi yang dijanjikan-Nya adalah memberi kekuatan kepada kita dalam menghadapi masalah. Dengan demikian sebagai PERMATA GBKP hendaklah selalu berpengharapan kepada Tuhan agar mampu menjalani dan menghadapi hidup dalam berbagai keadaan.

IV. METODE: AKSI

  1. Daftarkanlah apa-apa saja yang menjadi pandemi dan virus yang membuat kita menderita dan tertekan?
  2. Tuliskanlah perasaan-perasaan. yang sering muncul ketika kita diperhadapkan kepada sebuah masalah (misalnya: putus cinta, di PHK dari pekerjaan, belum mendapat pekerjaan yang layak), apa efek/akibat negatif- positif dari perasaan yang muncul pada diri dan bagaimana caranya kita mengelola perasaan tersebut?

V. USULAN LAGU

KJ No. 457 “Ya Tuhan Tiap Jam / KEE GBKP No. 182 “O Tuhan Kam Tetap

Janji Allah tak pernah mengecewakan, dan bila kamu masih merasa kecewa mungkin ada yang salah dengan imanmu.