
Bahan PJJ 23-30 Maret 2025 (Sidang Majelis Sinode/ SMS)
I Korintus 2:6-16
Ibas Kita Lit kap Kepentaren Dibata
(Dalam Diri kita ada Hikmat dari Tuhan)
A. Latar Belakang Penulisan dan Konteks 1 Korintus 2
Surat 1 Korintus ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, sebuah kota penting di Yunani kuno. Kota Korintus dikenal sebagai pusat perdagangan, budaya, dan keagamaan, tetapi juga terkenal karena kehidupan moralnya yang bebas dan penyembahan berhala. Jemaat di Korintus terdiri dari orang-orang dari berbagai latar belakang, termasuk Yahudi, Yunani, dan orang-orang yang sebelumnya terlibat dalam penyembahan berhala. Paulus mendirikan jemaat di Korintus selama perjalanan misinya yang kedua (Kisah Para Rasul 18:1-18). Ia tinggal di sana selama sekitar 18 bulan, memberitakan Injil dan membangun komunitas Kristen. Setelah Paulus pergi, jemaat di Korintus menghadapi berbagai masalah internal, termasuk perpecahan, perilaku immoral, dan kesalahpahaman tentang doktrin Kristen.
B. Tujuan Penulisan
Paulus menulis surat ini untuk menanggapi laporan yang ia terima tentang masalah-masalah di jemaat Korintus (1 Korintus 1:11) dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh jemaat melalui surat (1 Korintus 7:1). Tujuannya adalah untuk mengoreksi kesalahan, memberikan pengajaran yang benar, dan memulihkan persatuan serta kekudusan dalam jemaat.
C. Konteks 1 Korintus 2
Dalam 1 Korintus 2, Paulus membahas tentang hikmat Allah dan pemberitaan Injil. Konteksnya adalah sebagai berikut: Perpecahan di Jemaat Korintus. Jemaat terpecah-belah karena mengikuti pemimpin-pemimpin tertentu, seperti Paulus, Apolos, atau Kefas (1 Korintus 1:12). Mereka mungkin terpengaruh oleh budaya Yunani yang sangat menghargai retorika dan filsafat. Paulus menegaskan bahwa Injil tidak bergantung pada hikmat manusia atau retorika yang memukau, tetapi pada kuasa Allah (1 Korintus 2:1-5).
D. Uraian Penjelasan 1 Korintus 2 : 6-16
1. Hikmat Allah vs Hikmat Dunia
– Dunia sering mengagungkan kecerdasan, pengetahuan, dan filsafat manusia sebagai sumber kebenaran. Namun, Paulus menegaskan bahwa hikmat Allah jauh melampaui hikmat manusia dan hanya dapat dipahami melalui iman dan penerangan Roh Kudus.
– Relevansinya: Sebagai orang percaya, kita harus menyadari bahwa kebenaran sejati tidak berasal dari pemikiran manusia, tetapi dari Allah. Ini mengingatkan kita untuk tidak bergantung pada logika atau filsafat duniawi dalam memahami rencana Allah.
2. Hikmat yang Tersembunyi
– Paulus menjelaskan bahwa hikmat Allah bersifat rahasia dan tersembunyi dari orang-orang yang tidak percaya (1 Korintus 2:7-8). Hikmat ini diungkapkan melalui Kristus dan salib-Nya, yang merupakan rencana keselamatan Allah.
– Relevansinya: Keselamatan melalui salib Kristus mungkin dianggap sebagai kebodohan oleh dunia, tetapi bagi orang percaya, itu adalah kekuatan dan hikmat Allah. Ini mengajarkan kita untuk tidak malu memberitakan Injil, meskipun dunia menolaknya.
3. Peran Roh Kudus
– Hanya melalui Roh Kudus kita dapat memahami hal-hal rohani (1 Korintus 2:10-14). Roh Kudus adalah yang mengungkapkan kebenaran Allah kepada kita.
– Relevansinya: Sebagai orang percaya, kita perlu bergantung pada Roh Kudus untuk memahami Firman Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Ini menegaskan pentingnya kehidupan yang dipimpin oleh Roh.
4. Pikiran Kristus
– Paulus menyatakan bahwa orang percaya memiliki “pikiran Kristus” (1 Korintus 2:16), artinya kita dapat memahami dan menilai segala sesuatu dari perspektif Allah.
– Relevansinya: Ini mengajarkan kita untuk melihat kehidupan, masalah, dan keputusan kita melalui lensa kebenaran Allah, bukan melalui pandangan dunia.
Aplikasi :
1. Mengandalkan Roh Kudus dalam Memahami Kebenaran. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus bergantung pada Roh Kudus untuk memahami Firman Tuhan dan menerapkannya dalam hidup kita. Ini bisa dilakukan melalui doa, meditasi, dan ketaatan pada pimpinan Roh Kudus.
– Contoh: Saat membaca Alkitab, mintalah Roh Kudus untuk memberikan pengertian dan hikmat.
2. Tidak Bergantung pada Hikmat Manusia:
– Kita harus berhati-hati agar tidak terlalu mengandalkan pengetahuan, logika, atau filsafat manusia dalam mengambil keputusan. Sebaliknya, kita harus mencari kehendak Allah melalui doa dan Firman-Nya.
– Contoh: Ketika menghadapi dilema, prioritaskan prinsip-prinsip Alkitab daripada pendapat dunia.
3. Menerima dan Memberitakan Injil dengan Keyakinan:
– Meskipun dunia mungkin menganggap Injil sebagai kebodohan, kita harus tetap memberitakannya dengan keyakinan karena itu adalah kekuatan dan hikmat Allah.
– Contoh: Jangan ragu untuk membagikan kesaksian iman atau kebenaran Alkitab kepada orang lain, bahkan jika mereka tidak langsung menerimanya.
4. Hidup dengan Perspektif Allah:
– Memiliki “pikiran Kristus” berarti kita harus melihat segala sesuatu dari perspektif Allah. Ini termasuk bagaimana kita menanggapi masalah, hubungan, dan tujuan hidup.
– Contoh: Saat menghadapi kesulitan, ingatlah bahwa Allah bekerja untuk kebaikan kita (Roma 8:28) dan bahwa rencana-Nya lebih tinggi dari rencana kita.
5. Mengejar Hikmat Allah, Bukan Hikmat Dunia:
– Kita harus aktif mencari hikmat Allah melalui doa, pembacaan Alkitab, dan persekutuan dengan orang percaya lainnya.
6. Menjadi Saksi yang Rendah Hati:
– Paulus tidak menggunakan retorika yang memukau atau hikmat manusia untuk memberitakan Injil (1 Korintus 2:1-5). Kita juga harus memberitakan Injil dengan kerendahan hati dan ketergantungan pada kuasa Allah.
Kesimpulan dan tanggapan bersama dalam Sermon
1 Korintus 2:6-16 mengajarkan kita bahwa hikmat sejati berasal dari Allah dan hanya dapat dipahami melalui Roh Kudus. Bagi kehidupan Kristen mengingatkan kita terutama dalam Sidang Majelis Sinode 23-30 April 2025 agar tidak bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada hikmat Allah yang diungkapkan melalui Kristus dan Firman-Nya. Hikmat itu berasal dari anugerah Tuhan membentuk Karakter kita dari Firman Allah yang membentuknya. Karakter langkah kecil dari anak-anak. Ada pilihan2 belajar atau bermain? Jurusan apa kuliah? Dari kecil terbiasa ke Gereja, baca Firman Tuhan (FT) dibawa orangtua ketika dewasa menjadi pelayan Tuhan. Tuhan berbicara 2 pilihan benar atau fasik, gelap atau terang? Karakter terbentuk dan hati alat untuk mengontrol keputusan. Jangan jauhilah FT. Hidupi dan lakukan FT itu. Proses berhikmat sama belajar dan mencari. Hikmat menuju keserasian. Utusan SMS berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Kita berikan sesuatu yang baik. Memberikan masukan aktif untuk membangun GBKP lbh baik kedepannya. Roh Kudus memberikan pemahaman kepada kita tentang Allah dan dunia. Roh Kudus masuk dan tinggal dalam hati manusia. Untuk memahami hikmat dari Allah. Semua ada hikmat dlm kita. Apakah kita sdh mengenal mana hikmat Tuhan? Kalau tidak mengenal maka kita akan salah. Tidak mengandalkan pemikiran. Percayalah kepada Yesus. Galatia 5:22-23 ada proses dan ada buahnya. Cirinya adalah berasal dan berdasar FT. Hikmat Roh Tuhan dapat memberi mengenal Kerajaan Allah. Hikmat ada ketika ada waktu serta Hubungan pribadi dg Tuhan. Adakah waktu kita bersama Tuhan. Karakter Dibata ada di dalam diri kita. Mau dikoreksi
1 Kor 2:9 : Iman yang dipelihara dan dijaga. Paulus sdh mengalami perjumpaan dg Tuhan, dia merasakan itu. Alami kebaikan Tuhan dalam hidup. APApun yang kita lakukan harus perlu di persiapkan dengan baik, mereka punya doa puasa. Bagaimana dengan kita? Bgm dengan GBKP? Banyak manusia mengandalkan pemikiran dunia? Ada Persekutuan dengan Tuhan dengan baik. Berubah dan membaca serta merenungkannya siang malam. Banyak berhikmat:
1. ada waktu Untuk Tuhan mencari hikmat Tuhan.
2. Kita Imago Dei. Dia figur. Melakukan apa yang kita jalani kita piirkan dulu. Lebih banyak bersekutu dengan Tuhan.
Mari kita Doakan untuk sidang sinode. Ada zoom berdoa bersama. Secara khusus untuk mengundang berdoa bagi SMS. Biasa persiapkan acara, dana, pembicara. Moderamen perlu berdoa untuk mendoakan SMS. Diundang untuk berdoa ada tim doa. Sie Acara SMS menyampaikan butuh dukungan untuk sidang Sinode. Bagaimana supaya Hikmat Tuhan mengalir ke seluruh peserta sidang sinode. Bukan kecerdasan, pengetahuan, koneksi, tapi kehendak Tuhan yang menuntun Sidang sinode teratur dr awal sampai akhir. Membutuhkan dukungan doa secara formal. Sebulan lagi SMS. Kemajuan bagi GBKP sekarang ini. Menhadirkan hikmat Allah. Merendahkan diri, berdoa agara SMS sukses.
Kita terima hikmat dengan Iman Dasar bagi kita. Kita diuji maka kita kuat dan bertekun. Muncul buah2 yang telah matang. Artinya semakin banyak hikmat kita. Kita memiliki pikiran Kristus. Apakah kita merasa kekurangan hikmat?? Yakobus 1:5 Tetapi diantara kamu kekurangan hikmat, Mintalah kepada Tuhan Hikmat. Firman itu Obat man banta. Perlu digumulkan. Percaya pada Perkataan Tuhan. Kekurangan hikmat minta kepada Tuhan. Serayan perlu mediate/peduli. Pola pikir kita holistik/ mengerti GBKP. Inganta melayani. Holistik si eteh nuriken sidang SMS sudah kita dapat info tentang Sinode.