
Penyertaan Tuhan Membuat Kita Berbahagia
Kejadian 39:1-6a
Yusuf di rumah Potifar
39:1 Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.
39:2 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.
39:3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,
39:4 maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.
39:5 Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN
memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
39:6 Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri.
Pernahkah kita merasa hidup ini tidak adil? Seperti Yusuf yang dikhianati keluarga sendiri, dijual sebagai budak, dan dibawa ke negeri asing. Ia kehilangan segalanya: keluarga, kebebasan, status, dan masa depan.Secara manusiawi, itu adalah akhir segalanya. Namun, justru di titik terendah itulah penyertaan Tuhan mulai nyata.
• Penyertaan Tuhan Bekerja di Tempat Tak Terduga (ay. 2)
“Tuhan menyertai Yusuf” — bukan di rumah ayahnya yang nyaman, tetapi di rumah Potifar, sebagai budak di Mesir. Penyertaan Allah tidak terbatas pada lokasi atau kondisi. Ia menyertai kita di kantor yang sulit, rumah sakit, penjara, atau kesepian, karena kesetiaan-Nya, bukan karena keadaan kita.
• Penyertaan Tuhan Menghasilkan Buah Nyata (ay. 3)
Penyertaan Tuhan bukan perasaan abstrak. Potifar, orang Mesir yang bukan penyembah Tuhan, melihat bahwa Tuhan menyertai Yusuf melalui keberhasilan, integritas, dan sikap kerjanya. Hidup kita pun bisa menjadi kesaksian yang terbuka bagi orang lain.
• Penyertaan Tuhan Membawa Kepercayaan dan Kebahagiaan (ay. 4-6a)
Yusuf dipercaya, diberi tanggung jawab, dan diberkati meski tetap sebagai budak. Kebahagiaan sejati bukan karena keadaan berubah mudah, tetapi karena kehadiran Tuhan mengubah kita dalam keadaan sulit. Kebahagiaan adalah buah penyertaan-Nya, bukan keadaan ideal.
Penyertaan Tuhan mengubah sebuah penjara menjadi istana, dan seorang budak menjadi penguasa. Percayalah, jika Tuhan menyertai kita, maka kebahagiaan sejati akan menemani kita, di mana pun kita berada. Amin. (RSL)