Renungan Ibadah Minggu 13 Juli 2025

“Kita Menabur, Tuhan Yang Memberkati (Menumbuhkan)”

Kejadian 26: 12 – 25

26:12 Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.
26:13 Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi
sangat kaya.
26:14 Ia mempunyai kumpulan kambing domba dan lembu sapi serta banyak anak buah, sehingga orang Filistin itu cemburu kepadanya.
26:15 Segala sumur, yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, oleh hamba-hamba ayahnya itu, telah ditutup oleh orang Filistin dan ditimbun dengan tanah.
26:16 Lalu kata Abimelekh kepada Ishak: “Pergilah dari tengah-tengah kami sebab engkau telah menjadi jauh lebih berkuasa dari pada kami.”
26:17 Jadi pergilah Ishak dari situ dan berkemahlah ia di lembah Gerar, dan ia menetap di situ.
26:18 Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.
26:19 Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya.
26:20 Lalu bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala Ishak. Kata mereka: “Air ini kepunyaan kami.” Dan Ishak menamai sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana.
26:21 Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna.
26:22 Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata: “Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini.”
26:23 Dari situ ia pergi ke Bersyeba.
26:24 Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu.”
26:25 Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya menggali sumur di situ.

Minggu ini memasuki Minggu Merdang (Menabur, menanam). Umat Kristen dipanggil untuk hidup menabur – menabur benih iman, perbuatan baik, ketekunan, kasih, dan kebenaran. Namun, adakalanya tanah tempat kita menabur terasa keras, musim terasa kering, dan tantangan dating menghadang. Apa yang harus kita lakukan? Apakah kita berhenti menabur?
Kisah Ishak dalam Kejadian 26:12-25 memberikan jawaban yang kuat dan pengharapan yang luar biasa.
Teks: Kejadian 26:12-25
• Ayat 12: Ishak menabur di negeri Gerar.
Di tengah kelaparan dan ketidakpastian, Ishak bertindak. Ia tidak pasif menunggu mukjizat. Ia menabur, meskipun situasi sulit.
• Ayat 12: TUHAN memberkati dia.
Hasilnya luar biasa: seratus kali lipat! Berkat itu datang karena ketaatannya tinggal di tanah yang diperintahkan Tuhan (Kej. 26:2-3) dan karena tindakan imannya menabur.
• Ayat 13-16: Tantangan Muncul (Kecemburuan & Pengusiran).
Kesuksesan Ishak memicu kecemburuan orang Filistin. Mereka
menyumbat sumur-sumur yang digali Abraham, ayahnya, dan akhirnya Raja Abimelekh mengusir Ishak: “Pergilah dari tengah-tengah kami, sebab engkau telah menjadi jauh lebih berkuasa daripada kami.”
• Ayat 17-22: Ketekunan dalam Menabur (Menggali Sumur).
Diusir ke lembah Gerar, Ishak tidak berhenti bekerja. Ia menggali kembali sumursumur Abraham. Orang-orang Gerar terus bertengkar, mengklaim sumur-sumur itu milik mereka. Ishak tidak membalas. Ia mengalah, memberi nama sumur itu “Sitna” (Pertikaian), lalu pindah dan menggali lagi. Ketika diganggu lagi (“Esek” = Perselisihan), ia pindah lagi dan menggali lagi. Akhirnya, ia menggali sumur yang tidak diperebutkan: “Rehobot” (Ruang Lapang). Ia terus “menabur” usahanya, menggali sumur demi sumur, meski dihalangi.
• Ayat 23-25: Penyembahan dan Penguatan. Setelah mengalami ruang lapang (Rehobot), Ishak pergi ke Bersyeba. Di situlah TUHAN menampakkan diri kepadanya, mengulangi janji berkat-Nya. Respons Ishak? Ia mendirikan mezbah dan menyembah TUHAN, lalu ia memasang kemahnya, dan hamba-hambanya menggali sumur di situ. Ia merespons penampakan Tuhan dengan penyembahan dan terus bekerja (menggali sumur lagi).

Pesan utama
1. Panggilan untuk Menabur (Aksi Iman): Tuhan memberkati tindakan iman. Ishak tidak hanya berdoa meminta hujan; ia menabur di tanah yang kering (secara harfiah dan metaforis). “Menabur terus” berarti melakukan bagian kita dengan setia, tekun, dan taat dalam segala situasi – dalam pekerjaan, pelayanan, keluarga, hubungan, dan karakter – bahkan ketika hasilnya belum terlihat atau tantangan besar menghadang. Menabur adalah ekspresi iman dan ketaatan kita.
2. Tantangan adalah Bagian dari Proses: Berkat Tuhan bisa memicu kecemburuan, perlawanan, atau pengusiran (seperti Ishak). Ketekunan kita dalam “menabur” (tetap berbuat baik, tetap jujur, tetap mengampuni, tetap bekerja keras) sering diuji. Ishak mengajarkan kita untuk tidak membalas, tidak putus asa, tetapi terus maju dan mencari “ruang lapang” yang Tuhan sediakan. Setiap “sumur” yang kita gali (usaha yang kita lakukan) dalam ketekunan, meski ada pertikaian, adalah bagian dari proses Tuhan membawa kita kepada “Rehobot” kita.
3. Tuhan yang Menumbuhkan dan Memberkati: Hasil seratus kali lipat Ishak (ay. 12) adalah karya Tuhan. Kita bertanggung jawab untuk menabur, tetapi Tuhan yang memberi pertumbuhan (1 Kor. 3:6-7). Ia juga yang membuka jalan di tengah penolakan (Rehobot) dan yang meneguhkan kembali dengan kehadiran dan janji-Nya (Bersyeba). Berkat jasmani (hasil panen, sumur) dan berkat rohani (pengalaman kehadiran Tuhan, keteguhan hati) berasal dari-Nya.
4. Penyembahan adalah tanggapan dan Sumber Kekuatan: Saat Tuhan menyatakan diri dan menguatkan Ishak di Bersyeba, respons pertama Ishak adalah mendirikan mezbah dan menyembah (ay. 25). Penyembahan adalah jantung dari kehidupan orang percaya. Itu adalah
tanggapan atas kebaikan Tuhan dan sekaligus sumber kekuatan untuk terus “menabur” dan “menggali sumur”. (RSL)

Warta Jemaat dapat didownload di sini