Renungan khotbah 3 Juni 2018

“Laweslah, Sehken Penampatndu”

(Kisah Para Rasul 16:6-10)

16:6 Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia.
16:7 Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.
16:8 Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas.
16:9 Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: “Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!”
16:10 Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.

Bagaimana Injil sampai ke benua Eropa? Siapa yang membawa ke Eropa? Benua Eropa pernah dipandang sebagai daerah Kristen, pernahkah pertanyaan-pertanyaan tersebut tebersit dalam pikiran Anda?

Rasul Paulus disertai Silas, Timotius dan Lukas membawa Injil ke Eropa. Roh Kudus membawa mereka memberitakan Injil ke Eropa. Kisah perjalanan Injil ke Eropa (Kis. 16:6-10) memperlihatkan dua prinsip penting mengenai bimbingan Roh Kudus. Dua prinsip itu adalah prinsip menutup dan membuka. Kedua prinsip ini berkaitan satu dengan lainnya, keberadaan satu prinsip ditentukan prinsip lainnya.

Roh Kudus Menutup dan Membuka
Paulus dan Silas disertai Timotius berjalan dari satu kota ke kota lainnya untuk menguatkan iman jemaat yang telah menerima Injil. Mereka juga menyampaikan keputusan sidang raya di Yerusalem kepada jemaat-jemaat. Pemberitan Injil bertujuan untuk pembinaan iman jemaat. Hasilnya? Secara kualitas iman jemaat semakin teguh imannya dan secara kuantitas jumlah jemaat bertambah banyak (ay. 5). Paulus dan rekan sekerjanya meneruskan perjalanan pemberitaan Injil ke Asia. Akan tetapi Roh Kudus menutup jalan ke Asia (ay. 6). Meski perjalanan ke Asia ditutup, tidak berarti pemberitaan Injil juga menjadi tertutup. Satu pintu tertutup berarti ada pintu lain terbuka. Satu pintu kelihatannya terbuka yakni pemberitaan Injil ke daerah Bitinia membawa mereka tiba di Misia. Di Misia Paulus dan rekan sekerjanya memutuskan untuk masuk ke daerah Bitinia. Namun Roh Yesus melarang mereka masuk ke Bitinia (ay. 7). Pintu ke Bitinia tertutup tetapi pintu ke Troas terbuka. Ke arah Troas mereka berangkat (ay. 8). Troas adalah kota pelabuhan. Kapal akan membawa mereka ke daerah Asia atau ke Makedonia. Dua pilihan terbuka kepada Paulus dan rekan kerjanya, Makedonia di utara atau Asia di selatan. Mungkin mereka merasa Roh Kudus membimbing masuk ke Asia melalui perjalanan laut bukan perjalanan darat. Namun malam harinya Paulus menerima suatu penglihatan. Dalam penglihatan terlihat seorang Makedonia (ay. 9). Penglihatan menjadi peneguhan, bahwa mereka harus menyeberang ke Makedonia. Roh Kudus membimbing mereka untuk memberitakan Injil ke daerah baru, daerah yang sekarang dikenal sebagai benua Eropa.

Hidup penuh pilihan. Bila satu pilihan tertutup sering kita berpikir semua jalan juga tertutup. Akibatnya? Kecewa dan marah. Berdasarkan prinsip Roh Kudus menutup dan membuka, cobalah melihat pintu lain yang dibuka Roh Kudus. Satu pintu tertutup tidak berarti semua pintu tertutup. John Stott (1990) memberi contoh bimbingan Roh Kudus terhadap beberapa pemberita Injil. William Carey (1761-1834) ingin pergi mengabarkan Injil ke Polinesia, tetapi pintu India terbuka baginya. David Livingstone (1813-1873) berharap pergi memberitakan Injil ke Cina, tetapi Allah membawanya sebagai penginjil ke Afrika. Adoniram Judson (1788-1850) pergi ke India, tetapi Allah membawanya ke Myanmar.

Hidup sukses adalah hidup yang dipimpin Roh Kudus. Kepekaan terhadap bimbingan Roh Kudus dalam membuat pilihan menjadi faktor utama dalam hidup sebagai murid Yesus di dunia. Kegagalan mengerjakan suatu pekerjaan tidak berarti Anda gagal total. Arahkanlah hatimu kepada Roh Kudus. Lihat ke mana Roh Kudus memimpin. Bila pintu ke selatan ditutup-Nya, mungkin jalan ke utara terbuka lebar. Lihat juga jalan arah Timur dan Barat, apakah pintunya terbuka atau tertutup. Jangan putus asa bila gagal atau tidak berhasil. Bangkitlah dan lihatlah ke arah mana Roh Kudus membuka pintu keberhasilan. Bila satu pintu ditutup berarti ada pintu lain dibuka-Nya.

Pdt. Armand Barus